Selasa, 01 Oktober 2013

Struktur,Fungsi jaringan tumbuhan


1.  Jaringan Meristem
Jika diperhatikan, tumbuhan dewasa tidak langsung menjadi besar dengan tiba-tiba. Pertumbuhannya dimulai dari kecil, kemudian seiring bertambahnya waktu, maka dia akan bertambah besar. Mengapa bisa terjadi seperti itu? Ketika belajar di SMP/MTs, Anda pernah mendapatkan materi pelajaran tentang jaringan meristem. Coba ingat kembali tentang jaringan meristem itu!
Untuk membuktikan kerja dari jaringan meristem tumbuhan, Anda dapat mengamati tumbuh-tumbuhan di sekitar rumah atau lingkungan! Jika Anda amati, ternyata tanaman itu semakin hari akan bertambah tinggi atau panjang dan besar. Tahukah Anda, apakah penyebabnya? Pertumbuhan tinggi dan besar ini disebabkan adanya aktivitas pembelahan pada jaringan tumbuhan. Jaringan yang aktif membelah ini disebut jaringan meristem.
Jaringan meristem mempunyai sifat-sifat antara lain, terdiri atas sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan. Pada jaringan meristem, biasanya tidak ditemukan adanya ruang antarsel, di antaranya sel-sel meristem. Sel-sel meristem berbentuk bulat, lonjong atau poligonal dengan dinding sel yang tipis. Masing-masing selnya mengandung banyak sitoplasma dan mengandung satu atau lebih inti sel. Vakuola sel pada sel-sel meristem sangat kecil dan kadang-kadang tidak ada.
Meristem dikelompokkan berdasarkan berbagai kriteria, antara lain berdasarkan letaknya dan terjadinya. Untuk selanjutnya akan dibahas pada uraian di bawah ini.
Berdasarkan letaknya, meristem dibedakan sebagai berikut.
a. Meristem Ujung (Apikal)
Meristem ujung (apikal) merupakan jaringan muda yang terbentuk oleh sel-sel initial yangberada pada ujung-ujung dari alat-alat tumbuhan. Dengan adanya meristem ini, tumbuhan dapat bertambah tinggi dan panjang. Meristem ini dapat Anda lihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Meristem ujung (apikal)
b. Meristem Samping (Lateral)
   Meristem lateral merupakan jaringan muda yang terbentuk oleh selsel initial yang terletak antara bagian alat-alat tumbuhan (antara jaringanjaringan dewasa). Akibat aktivitas meristem ini tumbuhan akan mengalami penambahan besar ke samping. Coba Anda sebutkan tumbuhan apa saja di sekitar Anda yang dapat mengalami pertumbuhan membesar pada batangnya. Agar lebih jelas, perhatikan Gambar 2.2
Gambar 2.2 Meristem lateral
Berdasarkan terjadinya, jaringan meristem dibedakan menjadi dua.
a. Meristem Primer
Meristem primer merupakan jaringan muda yang berasal dari sel-sel initial yang disebut promeristem. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Haberlandt, promeristem akan berkembang menjadi protoderm, prokambium, dan meristem dasar. Protoderm akan berdeferensiasi menjadi jaringan epidermis, prokambium akan berdeferensiasi menjadi sistem jaringan pengangkut, sedangkan meristem dasar akan berkembang menjadi parenkim (jaringan dasar).
Meristem primer terletak pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan. Menurut Hanstein, pada bagian ujung akar dibagi menjadi tiga daerah, yaitu :
  1. dermatogen yang akan berkembang menjadi epidermis;
  2. periblem yang akan berkembang menjadi korteks;
  3. pleron yang akan berkembang menjadi stele.
Meristem pada ujung batang menurut Schmidt dibagi menjadi dua bagian.
1) Korpus
Bagian ini merupakan bagian pusat dari titik tumbuh, yang memiliki area yang luas dan sel-selnya relatif besar. Sel-sel pada bagian korpus ini akan membelah secara tak beraturan.
2) Tunika
Bagian ini merupakan bagian paling luar dari titik tumbuh. Tunika terdiri atas satu atau beberapa lapis sel, dengan sel-sel yang relatif kecil dan mengalami pembelahan ke samping (ke arah lateral).
b. Meristem Sekunder
Meristem ini berasal dari jaringan dewasa dan selanjutnya berubah menjadi meristematis. Sel-sel meristem sekunder berbentuk pipih atau prisma yang di bagian tengahnya terdapat vakuola. Contohnya, kambium dan kambium gabus. Kambium dijumpai di dalam batang dan akar dari tumbuhan golongan dikotil dan Gymnospermae, serta beberapa tumbuhan dari golongan monokotil (Agave, Aloe, Jucca, dan Draceana). Kambium gabus terdapat pada kulit batang tumbuhan dan dapat membentuk jaringan gabus yang sukar dilalui air.
  1. 1.   Jaringan Dewasa
Jaringan ini berkembang dari jaringan muda yang telah mengalami spesialisasi dan deferensiasi. Menurut fungsinya jaringan dewasa ini dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
  1. Jaringan Dasar / Parenkim
Disebut jaringan dasar karena terbentuk dari Meristem dasar dan hampir semua bagian tumbuhan terdapat jaringan ini dengan cirri-ciri  banyak mempunyai ruang atar sel, bentuk selnya membulat dan berdinding tipis.
Menurut bentuk selnya parenkim dapat dibagi menjadi :
  1. Parenkim Palisade, merupakan parenkim penyusun mesofil, kadang pada biji berbentuk sel panjang, tegak, mengandung banyak kloroplas. misal : pada mesofil daun
  2. Parenkim Spons (bunga karang), juga merupakan parenkim penyusun mesofil daun. Bentuk dan ukuran parenkim ini tak teratur dengan ruang antarsel yang lebih besar  missal : pada mesofil daun
  3. Parenkim Bintang (aktinenkim), berbentuk seperti bintang bersambungan ujungnya misalnya: pada tangkai daun cemara pada tangkai daun Canna sp.
  4. Parenkim Lipatan, dinding selnya mengadakan lipatan ke arah dalam serta banyak mengandung kloroplas. Misalnya pada mesofil daun pinus dan padi.
Sedangkan menurut fungsinya, parenkim dibedakan atas :
  1. Parenkim Asimilasi (Klorenkim) banyak mengandung klorofil sehingga dapat bermanfaat untuk proses fotosintesis. misal : pada mesofil daun karena  berklorofil
  2. Parenkim Penimbun (Parenkim Makanan ) berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Bisa terdapat pada akar, umbi, buah, dan batang. Makanan cadangan tersebut dapat berbentuk zat-zat padat, misalnya tepung, protein, lemak, dan tetestetes minyak misal : pada empulur batang atau umbi menimbun karena karbohidrat.
  3. Parenkim Air, berfungsi untuk menyimpan air. Parenkim ini dijumpai pada tumbuhan xerofit dan epifit. Contohnya, parenkim yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan Agave dan Aloe vera (lidah buaya)
  4. Parenkim Udara (Aerenkim) terdapat ruang antarsel, fungsinya adalah untuk aerasi atau pertukaran gas pada tanaman air, yaitu untuk mengapung pada permukaan air. misal : pada tanaman enceng gondok (Eichornia crasipes )
  5. Jaringan parenkim pengangkut  berguna sebagai alat pengangkut yang menghubungkan jaringan-jaringan sebelah luar dan dalam yang disebut dengan parenkim jari-jari empulur misal : pada batang
b.  Jaringan Pelindung
Jaringan ini berfungsi melindungi tubuh tanaman dari pengaruh luar yang merugikan. Jaringan pelindung bias berupa epidermis dan jaringan gabus.
  1. Epidermis
Merupakan jaringan terluar dari tumbuhan dengan ciri-ciri :
  1. Biasanya terdiri satu lapis saja
  2. Letak selnya rapat, tak ada ruang antar sel
  3. Sel-selnya masih hidup
  4. Memiliki vakuola yang besar.
Pada beberapa organ tumbuhan dinding sel epidermis bagian luar dilapisi semacam zat lemak yang disebut kutikula.
Beberapa sel epidermis dapat berubah bentuk dengan fungsi yang lain, misal :
  1. Stomata (mulut daun)
Stomata adalah celah yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan. Pada semua tumbuhan yang berwarna hijau, lapisan epidermis mengandung stomata paling banyak pada daun. Stomata terdiri atas bagian-bagian yaitu sel penutup, bagian celah, sel tetangga, dan ruang udara dalam. Sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup yang mengatur lebar celah. Sel penutup dapat terletak sama tinggi dengan permukan epidermis (panerofor) atau lebih rendah dari permukaan epidermis (kriptofor) dan lebih tinggi dari permukaan epidermis (menonjol). Pada tumbuhan dikotil, sel penutup biasanya berbentuk seperti ginjal bila dilihat dari atas. Sedangkan pada tumbuhan rumput-rumputan memiliki struktur khusus dan seragam dengan sel penutup berbentuk seperti halter dan dua sel tetangga terdapat masing-masing di samping sebuah sel penutup.
  1. Trikomata
Trikoma terdiri atas sel tunggal atau banyak sel. Struktur yang
menyerupai trikoma, tetapi tidak besar dan terbentuk dari jaringan epidermis atau di bawah epidermis disebut emergensia, sedangkan apabila terbentuk dari jaringan stele disebutspina.
Peranan trikoma bagi tumbuhan, antara lain sebagai berikut.
a) Trikoma yang terdapat pada epidermis daun berfungsi  untuk mengurangi penguapan.
b) Menyerap air serta garam-garam mineral.
c) Mengurangi gangguan hewan.
  1. Rambut
  2. Bulu Akar
  3. Bulliform
  4. Dll
Gambar 2.3. Jaringan epidermis
2. Jaringan Gabus
Jaringan gabus mempunyai 3 bagian yaitu :
  1. Felem, yaitu lapisan gabus sebagai produk dari kambium gabus ke arah luar.
  2. Felogen (kambium gabus) merupakan satu lapisan sel meristematis
  3. Feloderm : jaringan hidup dibentuk oleh felogen ke arah dalam.
Gambar 2.4 Jaringan Gabus
c. Jaringan Penyokong
1. Jaringan Kolenkim
Terdiri atas sel kolenkim yang biasanya memanjang dengan penebalan dinding sel dari zat selulosa, pectin dan hemiselulosa. Berdasarkan letak dan bentuk penebalan kolenkim dibedakan menjadi 3 :
a. Kolenkim anguler (penebalan pada dinding tangensial)
b. Kolenkim lamellar (penebalan pada dinding permukaan ruang antar sel)
c. Kolenkim lacunate ( penebalan pada dinding ruang antar sel)
Gambar 2.5. Jaringan Kolenkim
2. Jaringan Skelerinkim
Berfungsi sebagai penguat bagian tumbuhan yang sudah dewasa tidak mengalami pertumbuhan lagi. Jaringan skelerenkim terdiri dari sel-sel yang mati, dindingnya tebal dan kuat dari zat  lignin (zat kayu). Ada 2 macam bentuk sel sklerenkim yaitu :
a. Serabut Sklerernkim dengan bentuk seperti benang panjang (serabut)
b. Sklereid (sel batu)
Gambar 2.6. Jaringan Sklerinkim
 d. Jaringan Pengangkut
 Jaringan pengangkut pada tubuh tumbuhan terdiri atas xilem dan floem. Jaringan ini merupakan jaringan khusus. Kegunaannya bagi tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagai jaringan untuk mengangkut zat-zat mineral yang diserap oleh akar dari tanah atau zat-zat makanan yang telah dihasilkan pada daun untuk disalurkan ke bagian-bagian lainnya yang semuanya memungkinkan tumbuhan untuk hidup dan berkembang.
 Jaringan pengangkut hanya terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi, sedangkan pada tumbuhan tingkat rendah tidak ditemui jaringan ini. Hal ini disebabkan pada tumbuhan tingkat rendah pengangkutan air dan zat-zat makanan cukup berlangsung dari sel ke sel.
Jaringan pengangkut dibedakan menjadi dua, yaitu xilem dan floem.
Jaringan ini berfungsi untuk mengangkut zat-zat yang diperlukan oleh sel. Jaringan ini terdiri atas 2 (dua) macam yaitu :
1. Xylem (pembuluh kayu)
Fungsi xilem adalah sebagai tempat pengangkutan air dan zat-zat mineral dari akar ke bagian daun. Susunan xilem ini merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks, terdiri atas berbagai bentuk sel. Selain itu, sel-selnya ternyata ada yang telah mati dan ada pula yang masih hidup, tetapi pada umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati dengan membran selnya yang tebal dan mengandung lignin sehingga fungsi xilem juga sebagai jaringan penguat.
Unsur-unsur utama xilem adalah sebagai berikut.
a. Trakeid
     Susunan sel trakeid terdiri atas sel-sel yang sempit, dalam hal ini penebalan-penebalan pada dindingnya ternyata berlangsung lebih tebal jika dibandingkan dengan yang telah terjadi pada trakea. Sel-sel trakeid itu kebanyakan mengalami penebalan sekunder, lumen selnya tidak mengandung protoplas lagi. Dinding sel sering bernoktah. Trakeid memiliki dua fungsi, yaitu sebagai unsur penopang dan penghantar air.
b. Trakea (Komponen Pembuluh)
Trakea terdiri atas sel-sel silinder yang setelah dewasa akan mati dan ujungnya saling bersatu membentuk sebuah tabung penghantar air bersel banyak yang disebut pembuluh. Dindingnya berlubang-lubang tempat lewat air dengan bebas dari satu sel ke sel lain sehingga berbentuk suatu tabung yang strukturnya mirip sebuah talang. Kekhususan pada trakea antara lain, ukurannya lebih besar daripada sel-sel trakeid dan membentuk untaian sel-sel longitudinal yang panjang, penebalan-penebalannya terdiri atas zat lignin yang tipis dibandingkan trakeid.
c. Parenkim Xilem
Parenkim xilem biasanya tersusun dari sel-sel yang masih hidup. Dapat dijumpai pada xilem primer dan sekunder. Pada xilem sekunder dijumpai dua macam parenkim, yaitu parenkim kayu dan parenkim jari-jari empulur.
Parenkim kayu sel-selya dibentuk oleh sel-sel pembentuk fusi unsur-unsur trakea yang sering mengalami penebalan sekunder pada dindingnya.
Parenkim jari-jari empulur tersusun dari sel-sel yang pada umumnya mempunyai dua bentuk dasar, yakni yang bersumbu panjang ke arah radial dan sel-sel bersumbu panjang ke arah vertikal.
Sel-sel parenkim xilem berfungsi sebagai tempat cadangan makanan berupa zat tepung. Zat tepung biasanya tertimbun sampai pada saat-saat giatnya pertumbuhan kemudian berkurang bersamaan dengan kegiatan kambium.
2. Phloem
Floem berfungsi untuk mengangkut dan menyebarkan zat-zat makanan yang merupakan hasil fotosintesis dari bagian-bagian lain yang ada di bawahnya. Floem mempunyai susunan jaringan yang sifatnya demikian kompleks, terdiri atas beberapa macam bentuk sel dan di antaranya terdapat sel-sel yang masih tetap hidup atau aktif dan sel-sel yang telah mati.
Sel yang menyusun floem antara lain sel tapis, sel penyerta, sel serabut, kulit kayu, dan sel parenkim kulit kayu. Pada kegiatan mencangkok, bagian ini harus dikelupas habis. Tahukah Anda mengapa demikian? Hal ini dilakukan supaya zat-zat makanan tertimbun pada bagian tersebut sehingga dapat terbentuk akar-akar pada media cangkoknya. Struktur floem dapat Anda lihat
Floem terdiri atas unsur-unsur berikut.
a) Unsur-Unsur Tapis
   Unsur-unsur tapis memiliki ciri-ciri, yaitu adanya daerah tipis di dinding dan intinya hilang dari protoplas. Daerah tapis merupakan daerah noktah yang termodifikasi dan tampak sebagai daerah cekung di dinding yang berpori-pori. Pori-pori tersebut dilalui oleh plasmodesmata yang menghubungkan dua unsur tapis yang berdampingan. Sel-sel tapis merupakan sel panjang yang ujungnya meruncing di bidang tangensial dan membulat di bidang radial. Dinding lateral banyak mengandung daerah tapis yang berpori. Pada komponen bulu tapis, dinding ujungnya saling berlekatan dengan dinding ujung sel di bawahnya atau di atas sehingga membentuk deretan sel-sel memanjang yang disebut pembuluh tapis.
b) Sel Pengantar
   Sel pengantar merupakan sel muda yang bersifat meristematis. Sel-sel pengantar di duga mempunyai peran dalam keluar masuknya zat-zat makanan melalui pembuluh tapis.
c) Sel Albumin
   Sel albumin terdapat pada tanaman Conifer, yang merupakan sel-sel empulur dan parenkim floem, mengandung banyak zat putih telur dan terletak dekat dengan sel-sel tapis. Diduga sel-sel albumin mempunyai fungsi serupa dengan sel pengantar.
d) Parenkim Floem
   Parenkim floem merupakan sel-sel hidup yang berfungsi untuk menyimpan zat-zat tepung, lemak, dan zat organik lainnya dan juga merupakan tempat akumulasi beberapa zat seperti zat tannin dan resin.
e) Serat-Serat Floem
   Serat-serat floem merupakan sel-sel jaringan yang telah mengayu. Di dalam berkas pengangkut, unsur-unsur xilem dan floem selalu terdapat berdampingan atau salah satu di antaranya terletak mengelilingi unsur lain.
Kenyataan di alam menunjukkan bahwa floem selalu terdapat berpasangan dengan xilem untuk membentuk berkas pengangkut pada tumbuhan. Dalam pengamatan di bawah mikroskop, berkas pengangkut dapat dengan mudah dibedakan dengan jaringan parenkim di sekitarnya karena relatif kecil dan tanpa ruang antarsel. Hanya trakea yang sel-selnya lebih besar dibanding-kan sel-sel di sekitarnya.
Berdasarkan letak xilem dan floemnya, berkas pengangkut dibedakan menjadi tiga tipe dasar, kita akan bahas pada posting  berikut.
Xylem dan Phloem merupakan jaringan kompleks karena terdiri atas beberapa macam tipe sel.
Berikut perbedaan penyusun xylem dan ploem
Unsur-unsur penyusun XylemUnsur-unsur penyusun Phloem
Trakeid dan trakeaSerabut XylemParenkim XylemBuluh tapis dan sel tapisSel pengiringParenkim PhloemSerabut Phloem
Jika Xylem dan Phloem ini menjadi satu akan membentuk ikatan yang disebut berkas pengangkut atau fasis. Dalam berkas pengangkut letak xylem dan floem mempunyai pola tertentu sehingga dapat dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu :
1). Type Radial
Xylem dan floem tidak membentuk berkas yang sesungguhnya, karena meskipun xylem dan floem berdampingan tetapi dipisahkan oleh jaringan dasar sehingga terlihat tersusun radial. Susunan seperti ini hanya terdapat pada akar sewaktu xylem dan floem berada dalam keadaan primer.
2). Type Kolateral
Floem dan xylem letaknya berdampingan, umumnya xylem berada sebelah luar xylem.
Ada 2 type yaitu :
Kolateral tertutup, bila xylem dan floem berdampingan langsung dan berkas itu dikelilingi serabut, misalnya  pada batang Gramineae
Kolateral Terbuka, bila antara xylem dan floem terdapat kambium. Kambium ini kearah dalam membentuk xylem sekunder dan kearah luar membentuk floem sekunder pada proses pertumbuhan menebal terdapat pada batang Dicotyledomeae.
3). Type Bikolateral
Pada dasarnya serupa kolateral terbuka (xylem dan floem berdampingan) tetapi di sisi dalam xylem terdapat lagi floem, jadi urutannya : floem dalam xylem, kambium dan floem luar. Terdapat pada batang beberapa keluarga tumbuhan Dycotyledoneae, misalnya Cucurbitaceae dan Solanaceae.
4). Type Konsentris
Xylem mengelilingi / membungkus floem atau sebaliknya. Bentuk ini juga dibagi 2 tipe yaitu :
Konsentris Amfrikibal, bila floem mengelilingi xylem.
a). amfikribal : letak xylem di tengah dan di kelilingi phloem
b). amfivasial : bila xylem mengelilingi floem, terdapat pada batang tumbuhan monocotyledoeae yang berkambium misalnya : Agave, Aloe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar