Sabtu, 12 Oktober 2013

Fungsi & Pencernaan Protein pada Tubuh


Fungsi & Pencernaan Protein pada Tubuh


Menurut Anda apakah syarat utama agar dapat bergabung dengan tim bola basket? Ya, benar, tubuh harus tinggi. Tubuh akan menjadi tinggi jika pertumbuhan Anda tidak terhambat. Menurut para ahli gizi, protein yang terkandung dalam bahan makanan berperan utama dalam pertumbuhan. Apakah fungsi protein dalam makanan bagi tubuh kita? dan bagaimana Tubuh kita mencernanya?




Fungsi Protein bagi Tubuh



Protein merupakan unsur penting dalam tubuh karena sebagai komponen utama pembentukan enzim yang berfungsi sebagai biokatalis. Protein juga merupakan komponen penyusun tubuh, seperti kuku dan rambut. Selain itu, protein mempunyai fungsi sebagai berikut.


a. Untuk pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan sel-sel tubuh.
b. Merupakan sumber energi, setiap 1 gram protein menghasilkan energi sebesar 4,1 kalori.
c. Penyusun hormon, zat antibodi, dan organela lainnya.
d. Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh.
e. Penyusun protoplasma

Senyawa Penyusun Protein


Pada dasarnya protein tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan kadang-kadang mengandung belerang (S) atau fosfor (P). Unsur-unsur ini tersusun dalam struktur dasar penyusun protein.

Sumber Makanan yang mengandung Protein


Protein dapat diperoleh dari berbagai sumber bahan makanan. Berdasarkan asalnya, protein dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
a. Protein hewani, berasal dari hewan. Umumnya mengandung protein yang lengkap, terdapat pada ikan, daging, susu, telur, larva serangga, lebah, belalang, laron, kepompong, dan lainlain. Lihat Gambar 6.14.a.
b. Protein nabati, berasal dari tumbuh-tumbuhan. Protein nabati terdapat pada kacang-kacangan, sayuran, dan biji-bijian. Pada umumnya protein nabati mengandung protein yang tidak lengkap, kecuali pada kacang-kacangan yaitu kedelai. Lihat Gambar 6.14.b.


sumber protein hewani nabati

Proses Pencernaan Protein pada Tubuh


Di dalam tubuh, protein diubah menjadi asam amino oleh beberapa reaksi hidrolisis serta enzim-enzim yang bersangkutan.Enzim-enzim yang bekerja pada proses hidrolisis protein antara lain pepsin, tripsin, kemotripsin, karboksipeptidase, dan aminopeptidase.

Protein yang telah dipecah menjadi asam amino kemudian diabsorpsi oleh dinding usus halus dan sampai ke pembuluh darah. Setelah diabsorpsi dan masuk dalam pembuluh darah, asam amino tersebut sebagian besar langsung digunakan oleh jaringan dan sebagian lain mengalami proses pelepasan gugus amin (gugus yang mengandung N) di hati. Proses pelepasan gugus amin ini dikenal dengandeaminasi protein. Cermatilah skema berikut, untuk dapat memahami proses metabolisme protein dalam tubuh.


metabolisme pencernaan protein

Protein tidak dapat disimpan di dalam tubuh sehingga bila kelebihan akan segera dibuang atau diubah menjadi zat lain. Zat sisa hasil penguraian protein yang mengandung nitrogen akan dibuang bersama air seni dan yang tidak mengandung nitrogen akan diubah menjadi karbohidrat dan lemak. Oksidasi 1 gram protein dapat menghasilkan energi 4,2 kalori. Kelebihan protein dalam tubuh dapat mengakibatkan pembengkakan hati dan ginjal karena beban kerja organ-organ tersebut lebih berat dalam menguraikan protein dan mengeluarkannya melalui air seni.


Akibat Kekurangan Protein


busung lapar

Kekurangan protein pun tidak baik bagi tubuh. Gangguan kekurangan protein biasanya terjadi bersamaan dengan kekurangan karbohidrat. Gangguan tersebut dinamakan busung lapar atau Hunger Oedema (HO). Ada dua bentuk busung, yaitu kwashiorkor dan marasmus. Perhatikan gangguan pertumbuhan yang terjadi pada penderita kwashiorkor dan marasmus pada Gambar 6.15 dan 6.16.

2 komentar: